Friday, October 13, 2017

'Janda Putih' Militan ISIS Tewas dalam Serangan Drone AS di Suriah

    Sally Jones mengenakan burka sambil memegang senapan (kiri), memakai pakaian birawati dan menodongkan pistol (kanan)


Hobi4D - Sally Jones, militian asal inggris yang menjadi perekrut untuk sekelompok radikal Islamic of Iraq and Syria (ISIS), tewas dalam serangan drone Amerika Serikat (AS) di Suriah. Jones tewas bersama putranya yang berusia 12 tahun.



Kabar kematian Jones (50) ini dilaporkan oleh surat kabar Inggris, The Sun, Kamis (12/10/2017). Jones dilaporkan tewas dalam serangan drone AS pada Juni lalu. The Sun mengutip keterangan intelejen Inggris yang telah mendapatkan informasi dari intelejen AS.

Dituturkan oleh sumber intelejen Inggris yang dikutip The Sun, Jones dan putranya tewas dalam serangan drone predator milik AS di wilayah perbatasan Suriah dekat Irak. Saat itu Jones disebut sedang berupaya melarikan diri dari kota Raqqa, markas ISIS di Suriah.




Menurut sumber intelejen Inggris itu, direktur intelejen AS mengakui tidak bisa memastikan 100 persen bahwa Jones tewas karena tidak mungkin mencari sampel DNA-nya secara langsung di lapangan. Namun otoritas intelejen AS 'meyakini Jones telah tewas.

Jones yang seorang mualaf dari Chatham, Kent, Inggris ini pergi ke Suriah tahun 2013 dan menikah dengan militan ISIS bernama Junaid Hussain, yang juga berasal dari Inggris. Hussain yang dijuluki 'pejihat siber terkemuka' tewas dalam serangan drone AS di Suriah tahun 2015 lalu.



Tewasnya Hussain membuat Jones dijuluki sebagai 'Janda Putih' oleh media-media Inggris. Dia terus aktif sebagai anggota ISIS dengan perannya sebagai perekrut militan secara online. Terkadang Jones memposting pesan propaganda ISIS di media Sosial, termasuk foto dirinya memakai pakaian birawati yang sedang menodongkan pistol ke arah kamera.

Saat masih tinggal di Inggris, Jones dikenal sebagai ibu dari dua anak dan mantan penyanyi punk. Setelah bergabung dengan ISIS, dia bertugas memimpin sayap pasukan wanita para batalion militian asing ISIS. Tujuannya adalah menyerang Eropa dan Amerika.




AS memasukan Jones dalam daftar 'Target Bernilai Tinggi' yang harus dibunuh. Intellijen AS menyalahkan Jones karena menyebar daftar berisi 1.300 personel militer AS ke publik dan meminta militan serta pendukung ISIS menyerang mereka.

Bersama suaminya, Jones merencanakan serangkaian serangan teror ISIS di tiga benua berbeda. Serangan itu termasuk rencana meledakan bom di jalanan yang dilalui Ratu Inggris Elisabeth II dan Pangeran Philip di London saat perayaan VJ day -- dua tahun lalu. Tahun 2016, Jones dituding menyerukan wanita-wanita di Ingrris untuk melakukan serangan teror saat bulan suci Ramadan.




Jones menjadi warga Inggris keenam yang tewas di Suriah dalam serangan drone. Selain dia terdapat militan ISIS lainnya seperti Reyaad Khan, Ruhul Amin, dan algojo ISIS Mohammed Emwazi alias 'Jihadi John' yang sama-sama tewas pada tahun 2015.

No comments:

Post a Comment