Hobi4d - Studi ilmiah terbaru mengungkap ada wilayah yang layak di huni manusia di Bulan. Studi yang dipublikasikan dalam jurnal Geophysical Research Letters tersebut mengungkap, wilayah yang dimaksud adalah Marius Hills, yakni lubang dengan bentuk tabung besar yang dikelilingi dengan lahar panas.
Lantas, jika laharnya panas, mengapa studi mengklaim wilayah tersebut aman?
Lahar yang ada di bulan terbentuk secara keras menjadi bebatuan dan terus menebal. Material yang membentuk lahar ini di klaim aman dari suhu dan iklim ekstrem, radiasi, dan dampak meteorit yang ada di Bulan.
"Sangat penting bagi kami untuk mengetahui karakteristik material lahar Bulan. Karena jika benar aman, wilayah tabung tersebut layak dihuni manusia. Tak menutup kemungkinan jika nanti akan di bangun stasiun markas bulan," ujar ilmuwan senior JAXA ( Badan Antariksa Jepang) Junichi Haruyama.
Saat ini, JAXA tengah menganalisis data karekteristik lahar bulan dari pesawat luar angkasa SELENE. dengan mengambil sampel batu lahar yang mengering di dekat Marius Hills. Nanti, batu tersebut akan dikirim ke Bumi untuk dipelajari lebih lanjut.
Berbagai kalangan ilmuwan tak cuma JAXA memang tengah meneliti soal kelayakan huni Bulan.
Sebelumnya, ESA (Badan Antariksa Eropa0 menyebut Bulan akan baru bisa dihuni secara peranen sekitar 100 tahun lagi.
Konsep hunian di Bulan ini dicetuskan oleh pimpinan peneliti ESA untuk Bulan, Benard Foing. Ia sendiri juga telah mematangkan konsep tersebut dengan 'kota' keci; yang disebut Moon Village.
:strip_icc():format(jpeg)/liputan6-media-production/medias/1749221/original/056913800_1508832333-Bulan.jpg)
"Yang pertama tinggal di Bulan akan memulai kolonisasi pertama dengan baik. Mereka bisa hidup bersama keluarga dan anak-abak, serta bercocok tanam bahan batu yangb isa ditumbuhkan di ana,"
ujar Foing.
Walau manusia nanti baru benar-benar tinggal di Bulan pada 2040, bukan berarti mereka bisa berdiam diri dan menunggu waktu tiba.
Dijelaskan Foing lebih lanjut, pada 2030 nanti ESA justru akan mengirim 10 orang yang terdiri dari ilmuwan, teknisi, dan insinyur untuk pergi dulu ke Bulan. "Nanti baru di 2040 bertambah hingga 100 orang," imbuhnya.
"Dan di 2050, koloni akan berkembang hingga ribuan orang, dan secara alamiah manusia di sana akan memiliki keturunan," tuturnya menambahkan.
Bagaimanapun, mengirim manusia dan peralatannya ke Bulan bukanlah perkara mudah. Sebab, butuh biaya besar dan konsekuensi berbahaya untuk bisa menghiupkan orang-orang di sana.
Karena itu, para ilmuwan percaya, untuk bisa merealisasikan hal tersebut perusahaan aeronautika seperti ESA, NASA, JAXA, SpaceX, dan Blue Origin, bisa kerjasama dengan pemerintah untuk mematangkan konsep ini.
No comments:
Post a Comment