Wednesday, September 6, 2017

Pengungsi Rohingya Kena Ranjau Saat Akan Mengungsi ke Bangladesh


                               
Dhaka - Derita yang dialami pengungsi Rohingnya yang melarikan diri dari konflik Rakhine, Myanmar, tak kunjung berakhir. Beberapa dari mereka, temasuk anak-anak, terkena ledakan ranjau dalam pelarian ke Bangladesh, Negara tetangga Myanmar.

Dituturkan penjaga perbatasan Bangladesh, seperti dilansir AFP , Selasa (5/9/2017), Dua anak-anak Rohingya terkena ledakan yang diduga berasal dari ranjau dalam perjalanan mengungsi ke Bangladesh pada Selasa (5/9) waktu setempat. Nahas salah satu dari mereka kehilangan sebelah kaki.


"Mereka menginjak semacam peledak pagi ini dan salah satu dari mereka kehilangan kakinya," tutur Komandan Penjaga Perbatasan Bangladesh, Manzurul Hasan Khan, kepada AFP.

Tidak diketahui pasti penyebab ledakan itu. Namun khan sendiri menyakini ledakan itu dipicu sebuah ranjau. Dijelaskan Khan Bahwa insiden itu terjadi masih dalam wilayah Myanmar, namun dekat dengan perbatasan Bangladesh.


Insiden nahas yang menimpa dua anak Rohingya ini terjadi setelah seorang wanita Rohingya kehilangan kakinya akibat ranjau yang meledak di area yang sama pada Senin(3/9) waktu setempat. Hal ini memicu kekhawatiran bahwa area perbatasan Myanmar-Bangladesh sengaja dipasangi ranjau.

Dituturkan Khan, wanita Rohingya itu dibawa ke perbatasan Bangladesh dalam kondisi kehilangan satu kakinya. Beberapa jam sebelumnya, penjaga perbatasan Bangladesh mendengar suara ledakan keras dari wilayah Myanmar.


Dua anak-anak dan satu wanita Rohingya itu telah di bawa ke rumah sakit setempat di Cox's Bazar, yang merupakan kota paling dekat dengan perbatasan. Ratusan Ribu pengungsi Rohingnya lainnya banya di tampung di kamp-kamp pengungsian yang ada di Cox's Bazar.

Khan menyatakan, banyak pengungsi Rohingya yang masuk ke wilayah Bangladesh dengan menderita luka tembakan. Namun hingga kini masih belum diketahui pasti bagaimana situasi di Rakhine, yang banyak ditinggalin warga Rohingya dan sedang di landa konflik. Akses ke Rakhine sangat dibatasi oleh otoritas Myanmar. Sejauh ini belum ada jurnalis maupun pemantau independen yang di beri akses masuk.


Sementara perhitungan PBB menyebut sekitar 123.600 pengungsi Rohingya telah masuk ke Bangladesh sejak konflik kembali pecah pada 25 agustus lalu. konflik terbaru pecah setelah sekelompok militan Rohingya atau ARSA menyerang puluhan pos kepolisian dan sebuah pangkalan militer Myanmar.

No comments:

Post a Comment