Monday, September 4, 2017

Gaya Menlu Retno Duduk Lesehan Bicara Misi Kemanusiaan Rohingya



JAKARTA -
Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi menjadi utusan Presiden Joko Widodo untuk mendesak pemerintahan setempat menghentikan kekerasan terhadap warga Rohingnya. Sambil duduk lesehan Retno menjelaskan misi kemanusiaan saat bertolak ke Myanmar.


Retno yang mengenakan baju berwarna hijau tak sungkan duduk lesehan dengan wartawan sembari menunggu pertemuan bilateral dengan Menteri Luar Negeri Kosta Rika Manuel Gonzalez Sanz. Sambil menunggu kedatangan Sanz, Retno pun berbicara bantuan untuk Etnis Rohingnya.

"Saya ingin menyampaikan mengenai hal-hal yang sudah dan akan kita lakukan dalam membantu menyelesaikan isu atau krisis kemanusiaan yang terjadi di Rakhine,"kata Retno di Kemenlu, jalan Pejambon, Jakarta, Minggu (3/9/2017).


Retno juga berbicara mengenai bantuan yang akan diberikan Indonesia untuk etnis Rohingnya yakni, pendidikan, kesehatan, ekonomi, dan kelangsungan hidup. Apalagi, ia menyebutkan pemerintah sangat peduli memberikan bantuan terhadap etnis Rohingnya.

"Empat prioritas kemanusiaan yang akan dilakukan aliansi Indonesia, pendidikan, kesehatan, ekonomi dan kelangsungan hidup,"ujar Retno.


Raut wajah Retno terlihat prihatin dengan kejahatan yang menimpa etnis Rohingnya. Tak terasa diskusi 'lesehan' itu berlangsung sekitar 15 menit.

Retno kembali berdiri setelah salah satu staf Kemenlu membisikannya, bahwa Manuel Gonzalez Sanz akan segera tiba di Kemenlu. Retno langsung siap menyambut Gonzalez di depan pintu yang sudah disediakan karpet merah.


Pertemuan kedua negara itu membicarakan hubungan bilateral dan peluang kerja sama antara lain bidang energi dan perdagangan. Kosta Rika juga berencana meresmikan Kedutaan Bersar Kosta Rika untuk Indonesia di Jakarta.

Sementara itu, Presiden Jokowi telah mengeluarkan pernyataan terkait kekerasan yang dialami etnis Rohingnya. Jokowi mengutus Retno untuk menjalin komunikasi intensif dengan organisasi dunia untuk menyelesaikan konflik di Rakhine State, Myanmar.




No comments:

Post a Comment